Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi pada 2007 dalam jurnal British Medical meneliti beberapa mitos mengenai kesehatan. Mulai dari kepercayaan bahwa seseorang harus meminum delapan gelas air sehari hingga dugaan bahwa membaca dengan cahaya redup akan memengaruhi penglihatan.
"Kita mempercayai hal ini karena kita tahu ahli menganggap mitos ini benar serta menyebarkannya pada pasien. Mitos ini pun terkadang disebutkan pada beberapa media populer," kata Asisten Profesor Pediatrik, Indiana University School of Medicine, Amerika Serikat, Aaron Carol.
Mitos ini seringkali dipercayai sebagai fakta medis. Melansir dari LiveScience pada Minggu, 30 Juni 2019, inilah beberapa mitos mengenai kesehatan yang ternyata salah:
1. Mencukur rambut akan membuatnya tumbuh lebih cepat, tebal dan hitam
Sebuah percobaan klinis pada tahun 1928 membandingkan pertumbuhan rambut yang dicukur dan tidak dicukur.
Hasilnya rambut yang dicukur sama sekali tidak tumbuh lebih cepat, tebal dan hitam. Penelitian-penelitian terbaru pun juga sudah mengkonfirmasi hal ini.
Ketika rambut tumbuh setelah dicukur, rambut tumbuh dengan ujung yang tumpul. Hal ini akan menyebabkan rambut terlihat lebih tebal dibanding sebelumnya.
Rambut yang baru tumbuh juga bisa terlihat lebih hitam Namun ini karena rambut belum terkena paparan matahari.
Mitos Lainnya
2. Minum 8 gelas sehari
Tidak ada bukti medis yang menunjukkan bahwa tubuh membutuhkan air sebanyak itu. Padahal buah-buahan, sayur-sayuran, kopi dan cairan-cairan lainnya juga termasuk.
3. Kuku dan rambut tetap tumbuh meski sudah meninggal
Kebanyakan dokter mempertanyakan apakah hal ini benar. Namun mereka sadar bahwa hal ini tidak mungkin terjadi.
Saat seseorang mengalami kematian, kulit tubuh mongering dan menyusut sehingga menyebabkan kuku jauh lebih menonjol. Hal yang sama pun juga terjadi pada rambut.
Mitos Berikutnya
4. Manusia hanya menggunakan 10 persen otaknya
Pemeriksaan MRI, PET dan lainnya tidak menunjukkan area otak yang tidak aktif bahkan melihat neuron atau sel sel dari seorang individu juga tidak menunjukkan daerah yang tidak aktif. Hal ini juga tidak sesuai dengan fakta bahwa organ-organ dalam tubuh bekerja 100 persen.
5. Membaca dengan cahaya redup akan mempengaruhi penglihatan
Tidak ada penelitian yang menemukan bukti bahwa membaca dengan cahaya redup dapat merusak penglihatan.
Hal ini memberikan dampak mata menjadi sakit dan menurunkan ketajaman penglihatan. Namun dapat diatasi dengan beristirahat.
Penulis: Khairuni Cesario
from Liputan6 RSS https://ift.tt/2JgkJMx
Comments
Post a Comment