Liputan6.com, Jakarta - Kevin Breen, seorang lelaki asal Amerika Serikat harus diamputasi sebanyak empat kali setelah didiagnosis dengan radang tenggorokan langka. Dia harus kehilangan kaki, tangan kiri, dan beberapa jari di tangan kanannya.
"Saya selalu memiliki banyak energi dan sangat mandiri sebelumnya. Dan kondisi ini membuat saya gila karena harus terjebak di kursi roda untuk sementara waktu," ucap Kevin seperti dikutip Today, Jumat (25/10/2019).
Kevin adalah satu dari dua pria di dunia yang memiliki kasus radang tenggorokan langka. Awalnya pada Desember 2016, ia merasakan sakit perut dan tenggorokan. Dia memutuskan untuk mencari bantuan ke rumah sakit dan melakukan tes flu dan radang tenggorokan yang hasilnya menunjukkan negatif.
Perut bengkak berisi nanah
Karena rasa sakit yang tidak tertahankan, Kevin kembali ke rumah sakit keesokan harinya. Perutnya membuncit dan dokter melakukan operasi.
"Ketika ahli bedah membuka perutnya, mereka menemukan nanah di mana-mana, mengelilingi semua organ tubuhnya," kata Elizabeth Steensma, ahli bedah di Spectrum Health Butterworth Hospital, AS.
Para ahli bedah menyiram perut Kevin untuk membersihkan semua bakteri. Ketika kuman-kuman selesai dibersihkan, Kevin mengalami syok septik, yang membuat tekanan darahnya turun drastis hingga mengancam nyawa. Organ-organ tubuhnya pun mulai tidak berfungsi.
Hasil tes akhirnya kembali menunjukkan bahwa Kevin positif radang tenggorokan. Entah bagaimana, bakteri dari infeksi tenggorokannya telah menyebar ke perutnya.
Kerusakan Permanen karena Radang Tenggorokan
Meskipun dokter mampu menyelamatkan nyawa Kevin, mereka tidak bisa mencegah kerusakan permanen pada tangan dan kakinya. Ketika seseorang dalam keadaan syok septik, tekanan darah merosot sehingga tubuh akan kesulitan mendapatkan darah ke organ-organ.
Tangan dan kaki Kevin menghitam, yang menandakan jaringan dalam tubuhnya berada di kondisi sekarat. Dokter memutuskan untuk mengamputasi kaki, tangan kiri, dan beberapa jari di tangan kanannya.
"Saya menjadi perawat penuh ketika ia pertama kali pulang dan menyaksikan tekadnya untuk kembali mandiri. Itu sangat menginspirasi saya dan anak-anak," kata Julie.
Penulis: Diviya Agatha
from Liputan6 RSS https://ift.tt/324EiyJ
Comments
Post a Comment