Liputan6.com, Jakarta - Amazon meluncurkan teknologi pengenalan telapak tangan yang awalnya akan digunakan untuk mengubah tangan menjadi kartu kredit pribadi untuk alat pembayaran di dalam toko ritel fisik milik perusahaan.
Teknologi yang disebut Amazon One menggunakan telapak tangan untuk mengidentifikasi pengguna, dengan menggunakan kombinasi detail area permukaan seperti 'garis' dan 'punggung' telapak tangan, di samping pola urat untuk membuat 'tanda telapak tangan'.
Diwartakan The Verge, Rabu (30/9/2020), pada awalnya tanda tangan telapak tangan ini akan digunakan di toko Go Amazon di Seattle, Amerika Serikat.
Perusahaan juga berencana untuk menambahkan Amazon One ke toko Amazon lainnya dalam beberapa bulan mendatang.
“Kami yakin Amazon One memiliki penerapan yang luas di luar toko ritel kami, jadi kami juga berencana untuk menawarkan layanan kepada pihak ketiga seperti pengecer, stadion, dan gedung perkantoran sehingga lebih banyak orang dapat memanfaatkan kemudahan dan kenyamanan ini di lebih banyak tempat,” ucap Dilip Kumar, wakil presiden bisnis ritel fisik Amazon.
Lebih Personal
Pun demikian, Amazon belum mengonfirmasi apakah ada pengecer, tempat, atau bisnis lain yang akan menggunakan Amazon One. Akan tetapi, perusahaan mengatakan tengah melakukan diskusi dengan beberapa calon pelanggan.
Amazon mengatakan memilih pengenalan telapak tangan ketimbang teknologi lain--salah satunya pengenalan wajah--karena beberapa manfaat privasi.
"Salah satu alasannya adalah pengenalan telapak tangan dianggap lebih personal daripada beberapa alternatif biometrik karena kamu tidak dapat menentukan identitas seseorang dengan melihat gambar telapak tangannya," jelas Kumar.
"Ini juga mengharuskan seseorang untuk membuat isyarat tertentu dengan meletakkan telapak tangannya di atas perangkat untuk digunakan," ucapnya menambahkan.
Tak Perlu Akun Amazon
Amazon One akan menggunakan perangkat keras pemindaian gambar yang menyertakan algoritme komputer untuk menangkap dan mengenkripsi gambar telapak tangan.
Penggguna bahkan tidak memerlukan akun Amazon untuk menggunakan layanan ini, cukup nomor telepon dan kartu kredit.
Pengguna Amazon One juga dapat menghapus data biometrik mereka dari portal online perusahaan jika mereka tidak ingin lagi menggunakan layanan tersebut.
Amazon telah mengerjakan layanan ini selama bertahun-tahun, setelah menerapkan paten teknologi pengenalan telapak tangan pada akhir 2019.
Amazon One awalnya akan muncul di dua toko yang berbasis di Seattle, tetapi Amazon memiliki ambisi yang jelas untuk menghadirkannya ke lebih banyak lokasi di luar tokonya sendiri.
(Isk/Why)
from Liputan6 RSS https://ift.tt/3cPBoFm
Comments
Post a Comment