Top 3: Ramalan Bank Dunia Soal Bengkaknya Angka Kemiskinan

Liputan6.com, Jakarta - Bank Dunia menyebutkan, pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian di Kawasan Asia Timur dan Pasifik. Covid-19 diprediksi akan menyebabkan kenaikan angka kemiskinan.

Kemiskinan ini menjadi salah satu dampak dari triple shock atau "tiga guncangan" sosial ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19.

Penyakit, ketidakamanan pangan, kehilangan pekerjaan dan penutupan sekolah dapat menyebabkan erosi sumber daya manusia dan kehilangan pendapatan yang berlangsung seumur hidup.

Artikel mengenai ramalan Bank Dunia mengenai kemiskinan ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis 1 Oktober 2020:

1. Bank Dunia Sebut Pandemi Covid-19 Ciptakan Kemiskinan Baru

Bank Dunia menyebutkan, pandemi Covid-19 telah memukul perekonomian di Kawasan Asia Timur dan Pasifik.

Dalam Laporan Ekonomi Bank Dunia untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang dirilis Selasa (29/9/2020), Covid-19 diprediksi akan menyebabkan kenaikan angka kemiskinan.

"Guncangan Covid-19 secara mengejutkan meningkatkan angka kemiskinan hingga 38 juta di tahun 2020," demikian dikutip dari laporan Bank Dunia.

Simak artikel selengkapnya di sini

 

2. Menko Airlangga: Kesembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia Capai 74,43 Persen

Petugas menyiapkan pemakaman protokol COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Kamis (24/9/2020). Berdasarkan data Kamis (24/9), ada penambahan 4.634 kasus baru sehingga jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 262.022 orang, sembuh 191.853, meninggal 10.105. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Petugas menyiapkan pemakaman protokol COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Kamis (24/9/2020). Berdasarkan data Kamis (24/9), ada penambahan 4.634 kasus baru sehingga jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 262.022 orang, sembuh 191.853, meninggal 10.105. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim angka kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 74,43 persen secara nasional.

Angka tersebut hampir sama dengan rata-rata kesembuhan pasien Covid-19 secara global sebesar 74 persen. Lalu, angka kematiannya mencapai 3,75 persen.

"Terkait pandemi secara nasional, penyembuhannya kita sudah 74,43 persen, fatality ratenya 3,75 persen. Dengan global 74 persen jadi hampir sama, lalu fatality ratenya (global) itu 3 persen," ujar Airlangga dalam peresmian atap solar panel Pabrik Coca Cola Amatil Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

Simak artikel selengkapnya di sini

 

3. Diperluas, Tukar Uang Baru Rp 75 Ribu Edisi Kemerdekaan Bisa di Semua Bank

Viral penampakan uang baru yang diterbitkan untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-75 tahun.
Viral penampakan uang baru yang diterbitkan untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-75 tahun.

Bank Indonesia (BI) memperluas akses penukaran Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia atau uang baru Rp 75 ribu edisi khusus melalui penyempurnaan skema penukaran yang berlaku mulai 1 Oktober 2020.

Penyempurnaan skema yaitu dari yang sebelumnya melibatkan lima Bank Umum dalam proses pemesanan dan penukaran melalui aplikasi berbasis website PINTAR (pintar.bi.go.id), kini BI membuka kesempatan seluasnya bagi seluruh Bank untuk menjadi agen penghimpun atau koordinator pooling pendaftar penukaran uang baru Rp 75 ribu edisi khusus melalui skema penukaran kolektif.

Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menjelaskan, dengan skema ini, masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang baru Rp 75 ribu edisi khusus hanya perlu mendaftar pada Bank Umum terdekat di wilayah masing-masing dan mengambil uang baru Rp 75 ribu edisi khusus pada bank tempat mendaftar.

Simak artikel selengkapnya di sini



from Liputan6 RSS https://ift.tt/36yyC6n

Comments