Liputan6.com, Jakarta Para peneliti di Universitas Leipzig di Jerman mengatakan orang yang terpapar kuman dan bakteri, rata-rata mereka menyentuh wajah hampir 25 kali per jam. Kebiasaan yang dilakukan para siswa ini adalah, mengusap mata mereka, mengupil, atau memasukkan jari ke mulut mereka.
“Banyak orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka menyentuh wajah mereka sejak awal,” jelas seorang psikiater anak dan dewasa bersertifikasi papan ganda yang berbasis di New York, Lea Lis, seperti dilansir dari Prevention.
Berikut ini, Dr. Lis dan pakar lainnya membagikan kiat cerdas untuk membantu orang-orang yang memiliki kebiasaan menyentuh wajah mereka, atau mungkin menjadi kebiasaan baru.
Pikirkan untuk menyentuh bagian lain
Seorang profesor psikiatri di Sekolah Kedokteran Weill-Cornell Rumah Sakit New York-Presbyterian Gail Saltz, menjelaskan bahwa psikiater sering membantu pasien untuk fokus pada perilaku tandingan yang dapat diterima ketika mereka perlu menghentikan kebiasaan yang tidak sehat.
Jika seseorang menyentuh wajah secara tidak sadar sepanjang hari, pikirkan area lain yang dapat di sentuh tanpa meningkatkan risiko paparan bakteri.
"Ketika Anda merasakan keinginan untuk menyentuh wajah, sentuhlah lengan, atau lengan Anda gatal," saran Dr. Saltz.
Buat tangan menjadi sibuk
Salah satu cara lain adalah dengan bermain di alam bawah sadar untuk menjauhkan tangan dari wajah. Membuat tangan sibuk bisa saja membantu seseorang tidak menyentuh bagian wajahnya.
Jika Anda masih mencari cara bawah sadar yang tidak berbahaya untuk menjauhkan tangan dari wajah, menyentuh benda lain secara fisik dapat membantu.
"Jika Anda mengganti kebiasaan (dalam hal ini menyentuh wajah) dengan sesuatu yang berkaitan dengan tangan Anda, itu mungkin membantu alam bawah sadar Anda," kata Dr. Lis, yang merekomendasikan mengambil untaian manik-manik "chakra" dari kayu untuk disimpan saat Anda perlu mengalihkan perhatian Anda.
"Mereka memiliki sensasi yang luar biasa bagi mereka, dan saya mendorong pasien saya untuk menggulungnya di jari mereka sebagai cara untuk membuat tangan mereka tetap sibuk” kata Dr. Lis.
Kepala teknologi dan direktur teknik di Good Housekeeping Institute, Rachel Rothman merekomendasikan bola sensorik untuk diremas, hal ini terbukti membantu menjauhkan tangan dari wajah.
Gunakan barang-barang rumah tangga
Dr. Lis menjelaskan, bahwa petunjuk sensorik dapat membantu seseorang menghentikan kebiasaan menyentuh wajah. Misalnya para penggigit kuku, dengan menggunakan produk cat kuku yang berbau busuk dan tidak enak, hal tersebut dapat mencegah orang tersebut memasukkan jarinya ke dalam mulut.
(Deskhila Wijaya)
from Liputan6 RSS https://ift.tt/3lokmkm
Comments
Post a Comment