Wall Street Jatuh di Akhir November, Namun Dow Jones Cetak Kenaikan Bulanan Terbesar Sejak 1987

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street jatuh dalam pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong utama pelemahan bursa saham di Amerika Serikat tersebut karena investor melakukan aksi ambil untung pada perdagangan di akhir November ini.

Mengutip CNBC, Selasa (1/12/2020), Dow Jones Industrial Average turun 271,73 poin atau 0,9 persen dan ditutup pada 29.638,64. Sebelumnya pada hari itu, Dow Jones turun lebih dari 400 poin.

Sedangkan indeks S&P 500 turun 0,5 persen menjadi 3.621,63. Untuk Nasdaq Composite ditutup lebih rendah 0,1 persen ke level 12.198,74.

Saham The Travelers dan juga Chevron menjadi pendorong utama pelemahan indeks saham Dow Jones. masing-masing turun 3,6 persen dan 4,5 persen.

Sektor energi memimpin pelemahan di S&P 500 dengan kehilangan kekuatan 5,4 persen dan membukukan hari terburuk sejak 24 Juni.

Saham-saham perusahaan kapal pesiar dan maskapai penerbangan, dua grup dengan kinerja terbaik bulan ini, mengalami kesulitan pada perdagangan hari Senin.

Saham Carnival turun 7,4 persen, dan Norwegian Cruise Line turun 3,4 persen. American Airlines turun lebih dari 5 persen, dan Delta mundur 2 persen.

Meskipun mengalami penurunan yang sangat dalam pada perdagangan hari Senin, rata-rata indeks utama membukukan keuntungan bulanan yang tajam.

Saham-saham blue-chip di indeks Dow Jones naik 11,8 persen pada November, kinerja bulanan terbaik sejak Januari 1987. Pendorong utama kenaikan ini adalah perkembangan vaksin yang menjanjikan meningkatkan kepercayaan akan pembukaan kembali ekonomi.

S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 10,8 persen dan 11,8 persen pada bulan November, kenaikan bulanan terbesar sejak April.

"Reli yang panjang pada bulan ini menunjukkan kepada kami bahwa pasar bisa rentan terhadap beberapa sentimen pada level ini," tulis John Stoltzfus, kepala analis Oppenheimer Asset Management.

 

Sektoral

Ekspresi spesialis Michael Pistillo (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)
Ekspresi spesialis Michael Pistillo (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Sektor siklikal, kelompok yang paling sensitif secara ekonomi, memimpin reli pasar November di tengah banyak berita positif mengenai vaksin.

Sektor energi yang adalah sektor pecundang terbesar 2020 mengalami lonjakan 26,6 persen bulan ini. Sementara sektor keuangan, industri, dan material semuanya naik setidaknya 12,2 persen selama periode ini.

Boeing dan American Express memimpin kenaikan untuk Dow Jones, masing-masing naik 45,9 persen dan 30 persen di bulan November.

Chevron, JPMorgan Chase, Disney dan Honeywell masing-masing naik lebih dari 20 persen bulan ini.

Kenaikan saham di November ini datang bahkan ketika jumlah kasus virus Corona COvid-19 terus meningkat di AS.

Saksikan video pilihan berikut ini:



from Liputan6 RSS https://ift.tt/3mqWwFI

Comments